Minggu, 26 Oktober 2008

Hotel di dalam Jurang???



China sepertinya memang tidak pernah berhenti untuk membuat sesuatu yang dapat membuat orang untuk datang ke sana. Salah satunya hotel yang rencananya akan selesai pada mei 2009 ini. Hotel yang terletak di daerah Songjiang, dekat dengan Shanghai adalah hotel yang dibangun di daerah lembah atau jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter.
Hotel ini nantinya terdiri dari 400 kamar, restoran dan lainnya layaknya sebuah hotel bintang 5 yang juga dilengkapi dengan permainan di air (water activities). Dan satu lagi, aquarium raksasa yang dapat dinikmati melalui sebuah restoran dengan kedalaman sekitar 10 meter.

Minggu, 19 Oktober 2008

Forsa EZbook FS2701, Netbook dengan Modem Dial-Up


Enaknya menggunakan netbook adalah bobotnya yang enteng, dan Forsa Ezbook FS2701 adalah representasi ideal untuk itu. Dengan bobot sekitar 1kg, perangkat ini dipastikan tidak akan membuat punggung Anda lelah ketika membawanya. Namun bobot dan dimensinya yang kecil juga membuat perangkat ini terlihat kurang “serius”. Ketika pertama melihatnya, agak sulit menepis kesan Ezbook FS2701 lebih mirip mainan dibanding alat komputasi. Meskipun tampilan luarnya berwarna glossy piano layaknya perangkat masa kini, tampilan dalamnya terlihat sangat datar dan sederhana. Ini sepertinya disebabkan layar 7”-nya yang terlihat kecil dibanding penampang luarnya, sehingga mirip komputer mainan untuk anak-anak.Saat digunakan mengetik, kami butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan keyboardnya yang berukuran kecil dan berjarak rapat. Jika dihitung, ukuran kunci keyboardnya sekitar 15x12 mm, sedangkan tombol Function lebih kecil lagi (11x9 mm). Setelah agak lama, kami berhasil menimalisir kesalahan ketik, namun tetap tidak bisa kembali ke kecepatan ketik standar kami.Yang juga perlu dicatat adalah resolusi layarnya cuma 800x480 pixel, sehingga Anda harus gulung kiri dan kanan untuk melihat situs yang dioptimasi di 1024 pixel seperti InfoKomputer Online. Sesuai jati dirinya sebagai netbook, Forsa FS2701 dilengkapi beragam fasilitas untuk koneksi ke internet. Ada ethernet, Wi-Fi, bahkan modem dial-up. Fasilitas terakhir pantas digarisbawahi karena menurut catatan kami tidak ada netbook lain yang menyediakan modem dial-up. Fasilitas lain yang kami catat adalah dua port USB, slot SD Card, dan kamera Webcam dengan resolusi 1,3MP. Sama seperti Ion Portiva 7300AH, Forsa mempercayakan prosesor VIA C7-M 1GHz yang dibantu memori DDR2 1GB. Sedangkan untuk penyimpanan data, Forsa menyediakan harddisk IDE berkapasitas 40GB. Forsa Ezbook FS2701 ini datang tanpa sistem operasi, sehingga InfoKomputer memasangkan Windows XP Profesional untuk keperluan uji. Semua driver tersedia di CD yang disertakan, sehingga proses instalasi dapat berjalan lancar. Namun ketika diuji, keterbatasan prosesornya menjadi terasa. Jika dibanding Ion Portiva 7300AH, performa Forsa tertinggal sekitar 40% - 50%. Akan tetapi perlu dicatat pengujian yang kami lakukan melibatkan proses encoding dan rendering yang termasuk aplikasi kelas berat. Jika untuk penggunaan standar, kami merasa cukup nyaman menggunakannya. Beberapa kali kami memang dapati respon sistem terasa lambat (seperti saat mengklik shortcut dan selama beberapa detik tidak teradi apa-apa), tetapi hal seperti itu jarang teradi. Jadi jika kegiatan komputasi Anda biasa-biasa saja, kami rasa keterbatasan performa tersebut tidak akan terasa.
***
Jika saja Forsa FS2701 hadir bersamaan dengan Asus Eee PC 700, ia bisa menjadi alternatif yang menarik berkat kapasitas harddisknya yang besar. Namun saat ini Asus Eee PC dan netbook generasi terbaru sudah mengusung layar 9” ke atas dan resolusi 1024x768 pixel. Alhasil daya tarik utama Forsa FS2701 ini lebih ke harganya yang sekitar Rp. 3,8 juta, dan itu juga dengan catatan belum termasuk sistem operasi

Sabtu, 11 Oktober 2008

Notebook Berbahan Bambu????


Notebook mungil kini makin jamak. Bagaimana dengan notebook yang ramah lingkungan? Ada yang terbuat dari kayu, seperti milik Fujitsu. Selain kayu, kini ada juga yang terbungkus bambu. Ya, itulah tawaran terbaru Asus.
Asus U6 dan S6 itu masing-masing berukuran 12” dan 11”. Pada notebook yang casing-nya dibungkus bahan bambu itu, terdapat indikator LED yang berubah warna menjadi hijau dan merah, tergantung pada penggunaan dayanya. LED yang bisa berubah-ubah warna ini dimaksudkan untuk membuat penggunanya merasa bersalah bila memboroskan energi.
Berbeda dengan milik Fujitsu, tidak semua bahan Asus U6 dan S6 berlapis bambu. Namun, menurut Asus, semua bahan plastik yang digunakan adalah tipe yang bisa didaur ulang. Proses pembuatannya pun dibuat seramah lingkungan mungkin, tanpa semprotan cat dan electroplating. Juga tidak ada bahan pelarut atau materi berbahaya yang dipakai.
Asus U6 dan S6 ini diperkirakan akan dijual sekitar US$ 1600, dan dikabarkan akan dirilis Juni mendatang . Satu hal yang perlu diperhatikan peminat notebook ini. Jangan sampai Anda menumpahkan kopi atau air minum di atasnya. Bisa-bisa bambu pembungkus itu rapuh.